Beberapa orang masihlah memercayakan beberapa bahan alam untuk kesehatan.
Bahan alam ini biasanya berbentuk sisi dari tanaman, dari mulai akar, batang, daun, sampai buahnya.
Mereka meyakini tanaman obat lebih aman di banding obat memiliki bahan kimia, terlebih apabila dikonsumsi dengan cara teratur.
Sebut saja Muhammad Gatot, pria pensiunan itu telah mulai sejak lama konsumsi tanaman yang mempunyai manfaat penyembuhan, yang banyak diketemukan di lingkungan tempat tinggalnya.
Untuk Gatot yang saat ini berumur 63 th. itu, kesehatannya malah tambah baik bila konsumsi obat herbal alami.
Contoh, asam urat yang telah lima th. ini ia derita, sedikit untuk sedikit mereda dengan teratur konsumsi air seduhan daun kersen muda (daun ceri atau talok).
Pohon kersen ini ada pula yang menyebutnya pohon talok (Muntingia calabura L.).
" Dalam satu hari tiga kali saya mengkonsumsi ramuan herbal itu, untuk meredakan asam urat yang saya derita, ” kata warga Plamongan Indah Semarang itu, Kamis (24/11).
Sesaat bila asam urat yang ia derita kambuh, jadi dalam sehari Gatot dapat meminumnya hingga empat kali.
Dalam satu kali minum, semasing satu gelas.
Ia juga menerangkan cara membuat ramuan obat herbal itu.
“Biasanya saya akan mengambil 10 lembar daun kersen muda. Sesudah dicuci bersih, di rebus dengan air sejumlah dua gelas. Lalu masak sampai mendidih sepanjang 45 menit, sampai jadi satu gelas yang disebut beberapa bekas sari daun itu, ” jelasnya.
Gatot memberikan, tidak cuma daun kersen saja yang teratur ia mengkonsumsi.
" Buahnya juga dapat dikonsumsi sebagai pencegah kambuhnya asam urat itu, ” tuturnya.
Sama seperti dengan Gatot, ibu rumah-tangga yang tinggal di lokasi Majapahit, Pedurungan Semarang, Eni Sukesih (59) juga konsumsi sebagian tanaman obat yang familiar di orang-orang.
“Biasanya saat batuk, saya akan teratur membuat minuman yang terbuat dari kencur serta perasan jeruk nipis. Manfaatnya untuk membuat hangat dada, paru-paru dan tenggorokan, hingga batuk akan dengan sendirinya mereda, ” tuturnya waktu didapati di swalayan di daerah Majapahit.
Terkecuali obat herbal itu, wanita yang akrab disapa Esih itu juga sering konsumsi juice seledri dan timun untuk menyetabilkan tekanan darah tingginya.
Umumnya dalam 1 minggu, Esih akan membuat juice seledri yang sedikit digabung dengan buah melon untuk menyetabilkan tekanan darah tingginya itu.
Tips mengkonsumsi obat herbal
1. Cermati dosis waktu konsumsi obat-obat herbal, walau diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, sayur, dan buah-buahan, kandungan dosis waktu konsumsi obat herbal keseharian butuh diperhitungkan dengan baik.
2. Keamanan serta kebersihan waktu konsumsi obat herbal patut diperhitungkan oleh orang-orang.
Janganlah asal pilih obat herbal yang sudah populer di orang-orang luas.
3. Yakinkan kewajaran juga butuh diperhitungkan, misalnya mengkonsumsi cicak atau hewan-hewan yang tidak lumrah untuk mendukung kesehatan juga butuh di perhatikan.
Janganlah dengan cara mentah di terima demikian saja, sampai pada akhirnya dikonsumsi, kewajaran konsumsi obat herbal pantas diperhitungkan.
4. Yang paling akhir, memperbanyak rujukan obat herbal yang baik serta benar dari buku-buku yang telah diterbitkan oleh penerbit dengan sumber yang pasti.
Hingga akan makin aman untuk konsumsi obat herbal itu. (tribunjateng/hesty imaniar)